Saturday, March 9, 2013

Laporan Program Pengalaman lapangan









BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Dasar-Dasar Pelaksanaan PPL

Program Pengalaman Lapangan ( PPL ) merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa, baik mencakup latihan mengajar maupun tugas kependidikan di luar mengajar secara terbimbing, terpadu dan terarah. Dengan demikian dapat memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan sebagai pendidik atau pengajar.

Dasar kegiatan PPL Mahasiswa FKIP Universitas Lampung adalah sebagai berikut :
  1. Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 039 / U /1086 tentang konsep keterpaduan dalam penanganan tenaga kependidikan.
  2. Dalam rangka peningkatan kualitas calon pendidik yang merupakan produk output dari FKIP.
  3. Program Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan intrakulikuler dalam bentuk mata kuliah wajib dengan bobot  4 sks.
1.2  Latar Belakang PPL

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pengembangan dan pembangunan bangsa. Suatu bangsa dapat dikatakan maju apabila pendidikan warga negaranya sudah memadai, sehingga dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin lama semakin canggih. Pendidikan merupakan bidang yang sangat vital bagi kemajuan suatu negara tertentu. Karena pendidikan merupakan titik tolak dalam membantu mengembangkan sikap suatu bangsa. Bahkan hal yang paling mendasar sejatinya ada dalam suatu lingkup yang bernama pendidikan ini.

Oleh karena itu masalah pendidikan di Indonesia mendapatkan perhatian yang serius dan besar dari pemerintah, yaitu dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Pariwisata. Mengingat faktor pendidikan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi negara dan masyarakat kita, maka lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar serta dituntut untuk selalu meningkatkan mutu pendidikannya. Lembaga itu tentu saja harus ada perangkatnya supaya dapat berjalan dengan baik, dan salah satu perangkat terpentingnya adalah guru atau pendidik.

Sejalan dengan hal tersebut, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendiikan Universitas Lampung sebagai salah satu lembaga yang mencetak mahasiswa-mahasiswa untuk menjadi guru yang kelak akan mengelola suatu lembaga pendidikan di negara kita, mengambil peranannya untuk mendidik calon guru yang professional. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka perlu bagi setiap calon guru mempunyai pengalaman nyata dalam hal mengajar, meskipun pengalaman nyata ini sekarang dikenal dengan istilah Program Pengalaman Lapangan (PPL). Tentunya program ini mempunyai visi dan misi yang jelas, terutama bagi calon-calon guru.

Melalui program ini para mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman langsung dalam dunia pendidikan. Mereka melakukan proses pembelajaran di sekolah. Tidak hanya pendidikan kurikuler tetapi sekaligus ekstrakurikuler. Para mahasiswa praktikan ini juga dapat langsung bersosialisasi dengan lingkungan pendidikan di tempat mengajarnya. Pada akhirnya melalui program ini diharapkan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendiikan Universitas Lampung mampu mengeluarkan dan mencetak calon-calon guru yang lebih professional, berkualitas dan kelak benar-benar bisa membantu memajukan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan lulusan perguruan tinggi khususnya dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan, pemerintah telah membuat suatu kebijaksanaan tentang adanya Program Pengalaman Lapangan (PPL) bagi calon guru. Kebijaksanaan ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan dalam upaya memperluas wawasan profesi sehingga dapat menunjang terciptanya guru yang professional.






1.3 Pengertian PPL

Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang mencangkup seluruh latihan mengajar dan tugas-tugas kependidikan lain yang dibimbing secara intensif dengan harapan dapat memenuhi profesi pengajaran. PPL bagi mahasiswa FKIP unila merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu program semester dalam kurikulum, yang merupakan program pelatihan mahasiswa untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah didapatkan selama mengikuti perkuliahan serta pengalaman lapangan pribadi kepada bidang tugas kependidikan yang sesungguhnya.

Program Pengalaman Lapangan terdiri atas dua kegiatan utama yaitu kegiatan observasi di sekolah dengan tujuan agar mahasiswa mengenal dan memahami lingkungan sekolah dan program-program sekolah. Tahapan-tahapan itu antara lain meliputi:
1.      Observasi pengenalan lapangan, berupa pengenalan fisik sekolah, lingkungan sekolah, interaksi sosial lingkungan pendidikan serta interaksi antar guru dengan siswa .
2.      Latihan keterampilan terbatas.
3.      Latihan kependidikan (mengajar) secara mandiri maupun terbimbing, latihan ini antara lain meliputi :
a.         Belajar mengajar atau mengadakan interaksi KBM.
b.         Belajar mengenal siswa sebagai subjek didik yang kompleks.
c.         Belajar mengenal pengelolaan sekolah baik administrasi pendidikan maupun organisasi-organisasi sekolah.
d.        Belajar interaksi sosial dengan para guru dan seluruh staf pada suatu lembaga pendidikan agar pengalaman dan ilmu mengajar dapat kita


1.4 Maksud dan Tujuan PPL

Maksud dan Tujuan Program Pengalaman Lapangan (PPL ) adalah :
  1. Menerapkan dan mempraktikan teori–teori yang telah didapatkan oleh mahasiswa di bangku kuliah secara langsung, kepada anak didik di sekolah.
  2. Untuk membentuk profesionalisme guru dan tenaga kerja pendidik menjalankan tugas-tugasnya di sekolah.
  3. Untuk membentuk tenaga kerja pendidik yang memiliki sasaran calon pribadi pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, dan pola tingkah laku, dan dapat menggunakan dalam menyelenggarakan praktik tersebut baik di dalam maupun di luar sekolah.

1.5 Sasaran PPL

Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan program ini adalah agar mahasiswa calon guru menjadi pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, kompetensi, nilai, sikap atau tingkah laku yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai guru serta dapat menggunakan segenap kemampuannya sebagai pendidik baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah .

Menjalani tugas profesi sebagai guru pada zaman informasi yang serba cepat, aktif, dan global saat ini dan dimasa yang akan datang, tidak lagi cukup hanya mengandalkan pengetahuan teorotis yang diperoleh di bangku kuliah. Guru dan calon guru juga dituntut untuk selalu memajukan dan memutakhirkan pengetahuannya melalui berbagai cara dan wadah yang tersedia. Tanpa itu maka guru akan ditinggalkan oleh siswa-siswanya .

1.6 Ruang Lingkup PPL

PPL FKIP Universitas Lampung Semester Ganjil di SMP Negeri 2 Keetapang dilaksanakan terhitung sejak 9 Juli sampai 21 September 2012. Melalui PPL ini, mahasiswa tidak hanya melakukan praktek mengajar di kelas, melainkan terlibat juga dalam segenap kegiatan penyelenggaraan sekolah.

Mahasiswa diharapkan mengetahui dan mempelajari sistem administrasi dan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS), kegiatan belajar mengajar, kegiatan ekstrakulikuler, bimbingan dan penyuluhan/konseling, ketatausahaaan, pengelolaaan perpustakaaan, pengelolaaan laboratorium, dan sebagainya.
1.7 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PPL

Kegiatan PPL berlangsung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 di SMP Negeri 2 Ketapang  mulai dari tanggal 9 Juli sampai 21 September 2012. dengan rincian sebagai berikut :
a.       Masa Observasi/ Orientasi                  : 9 Juli – 15 Juli 2012
b.      Latihan Terbimbing                             : 16 Juli – 12 Agustus 2012
c.       Latihan Mandiri                                  : 13 Agustus – 16 September 2012
d.      Ujian                                                   : 17 September – 20 September 2012





























BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PPL


2.1 Tahap Observasi

Untuk memperoleh data dan gambaran mengenai pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) di SMPN 2 Ketapang, maka salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengadakan pengamatan secara langsung. Tahap observasi ini dilakukan pada awal pelaksanaan kegiatan PPL tanggal 9 Juli -  15  Juli 2012

2.1.1 Sejarah Berdirinya Sekolah
SMP Negeri 2  Ketapang adalah salah satu sekolah Negeri yang berlokasi di Desa Tridharmayoga Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan. Keberadaannya didirikan berdasarkan keinginan dan kebutuhan masyarakat lingkungan dan pamong setempat untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan yang kedepannya berharap dapat mewujudkan masyarakat untuk maju bersama.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, SMP Negeri 2 Ketapang  sebagai lembaga penyelengaraan pendidikan di Tingkat Sekolah Menengah Pertama terus melakukan berabagai upaya untuk mendukung program pemerintah tersebut. Upaya tersebut antara lain dengan terus memotivasi tenaga pengajar yang ada, meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mereka, memancing partisipasi masyarakat melalui orang tua/wali siswa serta terus berupaya memperbaiki fasilitas belajar yang ada.

SMP Negeri 2 Ketapang berdiri pada tanggal 16 September 2003 dan sampai saat ini sudah 5 kali mengalami pergantian kepemimpinan dan Alhamdulillah eksis dalam meningkatkan mutu pendidikan yang berpola pada kegiatan belajar mengajar aktif. Eksistensi SMP Negeri 2 Ketapang semakin tumbuh mengikuti perkembangan dunia pendidikan, terlebih setelah tenaga pengajar dan Kepala Sekolahnya mengikuti kegiatan Penataran dan pelatihan-pelatihan sehingga proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik.

Sebagaimana sekolah yang lain, SMP Negeri 2 Ketapang mengalami pergantian kepemimpinan, antara lain sebagai berikut :
1.      Dari tahun 2003 s.d. 2007 di pimpin oleh Bapak SUDE,A.Md.Pd
2.      Dari tahun 2007 s.d. 2009 dipimpin oleh Bapak Drs. I KETUT SUDANTA
3.      Dari tahun 2009 s.d. 2010  dipimpin oleh Bapak NAWAWI,S.Pd
4.      Dari Tahun 2010 s.d 2011 dipimpin oleh  Bapak I GDE DHARMA,S.S
5.      Dari Tahun 2011 s/d sekarang dipimpin oleh Bapak SUDE,S.Pd.Sag






2.1.2 Visi, dan Misi SMP N 2 Ketapang

    2.1.2.1 Visi SMP N 2 Ketapang
       Visi SMP N 2 Ketapang yaitu : Bertaqwa, Berprestasi, Berbudaya (3B)

   2.1.2.2  Misi SMP Negeri 2 Ketapang
      Dalam usahanya menciptakan calon penerus bangsa yang memiliki kualitas  
      yang baik, SMP N 2 Ketapang memiliki misi sebagai berikut :
 Melaksanakan kegiatan Ibadah menurut Agama dan Kepercayaan masing –   
     masing.
 Melakasanaan KBM secara efektif, untuk meningkatkan nilai UN  0,25    
    setiap tahun.
Mendorong para siswa untuk mengenal dirinya sehingga berkembang secara  
    optimal.

2.1.3 Situasi dan Kondisi Sekolah
Situasi dan kondisi SMP N 2 Ketapang secara umum adalah sebagai berikut:

2.1.3.1 Letak dan Kondisi Sekolah

SMP N 2 Ketapang terletak di Jalan Lintas Timur Desa Tri Dharma Yoga Kecamatan Ketapang Lampung Selatan. Gedung sekolah cukup strategis karena terletak tidak jauh dari jalan raya dan suasana belajar dapat berlangsung dengan baik. SMP N 2 Ketapang saat ini dipimpin oleh Bapak Sude, S.Pd.S.Ag. Adapun wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum ialah Bapak I Gde Dharma, SS. dan Kesiswaan ialah Bapak I Gede Sudanta S.Pd..

2.1.3.2 Fasilitas Fisik

SMP N 2 Ketapang mempunyai enam lokal kelas yang digunakan sebagai tempat belajar mengajar dan juga terdapat berbagai sarana pendukung yang lainnya. Fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar di SMP N 2 Ketapang antara lain adalah sebagai berikut:

Fasilitas yang mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar di SMPN 2 Ketapang adalah sebagai berikut:
1.      Ruang belajar / kelas sebanyak 6 ruang
2.      Ruang kepala sekolah sebanyak 1 ruang
3.      Ruang wakil kepala sekolah sebanyak 1 ruang
4.      Ruang guru sebanyak 1 ruang
5.      Ruang TU sebanyak 1 ruang
6.      Ruang perpustakaan sebanyak 1 ruang
7.      Ruang tamu sebanyak 1 ruang
8.      Ruang Laboratorium Komputer sebanyak 1 ruang
9.      Ruang OSIS dan Pramuka sebanyak 1 ruang
10.  Ruang Laboratorium IPA sebanyak 1 ruang
11.  Ruang Gudang sebanyak 1 ruang
12.  Ruang WC Guru sebanyak 2 ruang
13.  Ruang WC siswa sebanyak 4 ruang
14.  Ruang Kantin sebanyak 5 ruang
15.  Musholla  sebanyak 1 ruang
16.  Pura sebanyak 1 ruang
17.  Parkir sebanyak 2 area
Disamping itu SMP Negeri 2 Ketapang memiliki sarana olahraga, lapangan basket, lapangan bola voli, lapangan sepak bola yang semuanya beroperasi dengan baik.

2.1.4 Pengenalan Keadaan Sekolah
Siswa yang belajar di SMP N 2 Ketapang terdiri dari berbagai suku dan agama, akan tetapi mayoritas beragama Hindu. Dilihat dari latar belakang dan pekerjaan orang tua mereka secara sosiologis termasuk dalam golongan menengah ke bawah, dan hanya sebagian kecil yang berasal dari golongan ekonomi menengah ke atas.

Saat ini jumlah siswa-siswi SMP N 2 Ketapang adalah siswa yang terdiri dari siswa laki-laki dan siswa perempuan. Adapun jumlah siswa untuk setiap kelas adalah sebagai berikut:
Kelas VII           :  71 siswa
Kelas VIII          :  58 siswa
Kelas IX             43 siswa
Jumlah bangku per kelas rata-rata 35 – 40 buah, sedangkan jumlah rata-rata siswa dalam satu kelas adalah 20 – 40 siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan pendukung kegiatan intrakurikuler yang pengelolaannya melibatkan unsur-unsur yang ada di sekolah seperti, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Wali Kelas, dan pihak OSIS. Kegiatan ekstrakurikuler SMP N 2 Ketapang dilaksanakan di luar jam pelajaran agar tidak mengganggu kegiatan intrakurikuler di sekolah.


2.1.5 Observasi Tugas dan Peranan Kepala Sekolah

SMPN 2 Ketapang dipimpin oleh Sude, S.pd. S.Ag. yang sekaligus sebagai penanggung jawab pelaksanan proses belajar mengajar.  Dalam tugasnya kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah antara lain:

  1.  I Gde Dharma Ss. sebagai wakil kepala sekolah urusan kurikulum
  2.  I Gede Sudanta S.Pd. sebagai wakil kepala sekolah urusan kesiswaan.
Adapun tugas-tugas kepala sekolah antara lain:
1.  Sebagai pimpinan sekolah diantaranya:
·         Menyusun rencana
·         Mengorganisasikan kegiatan sekolah
·         Melaksanakan pengawasan
·         Mengambil keputusan
·         Mengatur proses belajar mengajar
·         Mengatur administrasi
·         Mengatur organisasi intra sekolah
·         Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dunia luar


  1. Sebagai administrator kepala sekolah menyelenggarakan;
a.       Administrasi statis
·         Administrasi Kurikulum
·         Administrasi Kesiswaan
·         Administrasi personalia
·         Administrasi keuangan
·         Administrasi Perlengkapan
·         Administrasi Ketata Usahaan
·         Administrasi Humas
b.      Administrasi Dinamis
·         Perencanaan
·         Pengorganisasian
·         Pengarahan
·         Pengoordinasian
·         Pengawasan

c.       Kepemimpinan
·         Menetapkan kebijakan
·         Memimpin rapat
·         Mengambil keputusan
·         Mengarahkan dan menugaskan



d.      Hubungan masyarakat
·         Kerjasama dengan komite sekolah
·         Orang tua siswa
·         Masyarakat luas
·         Instansi/institusi terkait
·         Dunia usaha

  1. Sebagai supervisor, melakukan supervisi dengan dibantu staf  yaitu;
·         Kunjungan kelas dalam kegiatan belajar mengajar persemester
·         Pengarah/penasehat serta pengawas pelaksanaan komite sekolah
·         Pembina pelaksana kegiatan perpustakaan
·         Pembina kegiatan perkantoran
·         Pembina kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan kstrakurikuler
·         Pembina kegiatan Wawasan Wiyata Mandala


2.1.6  Observasi Tugas dan Peranan Guru Pamong

Untuk pelaksanaan tugas guru SMP Negeri 2 Ketapang didukung oleh guru-guru. Secara umum para guru telah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari jarangnya kelas yang kosong pada jam pelajaran sekolah yang sedang berlangsung, meskipun ada guru yang berhalangan hadir, tugas tersebut dapat diisi oleh guru piket harian. Dengan demikian kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat berlangsung dengan  baik.
Selain melaksanakan tugas mengajar, guru pamong juga bertugas memberikan pengarahan serta bimbingan kepada mahasiswa PPL tentang pelaksanaan perencanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang berhubungan dengan :
1.      Urutan bahan pelajaran
2.      Alokasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu bahan pengajaran
3.      Program semester
4.      Membuat dan menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
5.      Mengevaluasi kegiatan mahasiswa PPL berdasarkan sistem instrusional yang telah ditetapkan
6.      Menentukan kegiatan mahasiswa PPL serta memberikan laporan kepada Kepala Sekolah tentang aktivitas mahasiswa PPL
7.      Evaluasi waktu ulangan, bentuk soal, dan cara penilaian
8.      Memberiakn penilaian yang objektif terhadap pelaksanaan PPL

Berikut nama-nama guru pamong yang membantu kegiatan PPL Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMP Negeri 2 Ketapang .
No
Mahasiswa
NPM
Prodi
Pembimbing
1
Putu Mariyanto
0913033090
Sejarah
Nurul Qomariah, SE.
2
Made Puja Satyawan
0913024102
Biologi
Muhyin
3
I Putu Brama A. D.
0913022009
Fisika
Muhyin
4
Rika Meiliana Tohar
0913021061
Matematika
Sude, S.Pd. S.Ag.
5
Made Setia Harini
0853024026
Biologi
Muhyin
6
Agatha Diah Anggraeni
0913051002
Penjaskes
Sahli
7
Apriadi Widodo S.
0913031029
Ekonomi
Nurul Qomariah, SE.
8
Anastasia Asih K.
0913043001
Kesenian
Supadma
9
I Gusti Made Astawa
0913023043
Kimia
Muhyin
10
Ni Made Mulyasari
0913041048
B.Indonesia
Eko Sutrisno S.Pd
11
Debora Noviana S.

0913034023

Geografi
Nurul Qomariah, SE.


2.1.7 Observasi Keadaan Sekolah dan Hubungan Dengan Teman Sejawat

Jumlah mahasiswa Universitas Lampung yang mengikuti PPL di SMPN 2 Ketapang ini terdiri atas 11 orang mahasiswa yaitu :
Tabel  1. Nama Rekan Sejawat
No
Mahasiswa
NPM
Proram studi
1
Putu Mariyanto
0913033090
Sejatah
2
Made Puja Satyawan
0913024102
Biologi
3
I Putu Brama A. D.
0913022009
Fisika
4
Rika Meiliana Tohar
0913021061
Matematika
5
Made Setia Harini
0853024026
Biologi
6
Agatha Diah Anggraeni
0913051002
Penjaskes
7
Apriadi Widodo S.
0913031029
Ekonomi
8
Anastasia Asih K.
0913043001
Kesenian
9
I Gusti Made Astawa
0913023043
Kimia
10
Ni Made Mulyasari
0913041048
B.Indonesia
11
Debora Noviana S.

0913034023

Geografi

Dari semua jumlah peserta PPL yang ada di SMPN 2 Ketapang memiliki latar belakang disiplin ilmu yang berbeda. Dengan demikian ada kemungkinan belum mengenal antara mahasiswa satu dengan yang lainnya.

Dalam rangka pelaksanaan PPL ini diperlukan suatu jalinan kerjasama yang baik, bantuan dan dukungan kerjasama yang baik antara rekan sejawat dapat turut membantu dalam penyelesaian permasalahan selama berlangsungnya PPL. Dalam pelaksanaan PPL ini, hubungan antara praktikan yang satu dengan praktikan yang lain berlangsung harmonis. Sesama praktikan saling membantu dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi, baik dalam menghadapi tingkah laku siswa maupun masalah lain selama kegiatan PPL. Dalam penyelesaian setiap masalah selalu berusaha menggunakan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat.

2.1.8 Observasi Hubungan dengan Siswa

Kondisi keadaan siswa SMPN 2 Ketapang terdiri dari berbagai suku yang berasal dari daerah sekitar, sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani dan buruh.  Dalam keseharian pengawasan orang tua kurang, hal ini ditandai dengan hari-hari pada saat kegiatan belajar mangajar sedang berlangsung terdapat beberapa siswa yang terkena sanksi karena sering tidak masuk sekolah dan banyak persoalan lainnya, tetapi hal ini dapat ditangani oleh guru yang bersangkutan dengan cara memberi sangsi dan peringatan.
Secara umum, siswa di SMPN 2 Ketapang ini ramah dan memiliki sopan santun terhadap para guru dan karyawan sekolah.

2.1.9. Observasi Kegiatan Administrasi Sekolah

a.    Administrasi Kurikulum

Merupakan adminstrasi untuk mengatur kegiatan dalam belajar mengajar baik dari siswa maupun dari guru yang memberikan materi pelajaran berdasarkan GBPP yang berlaku.

Administrasi kurikulum yang ditangani oleh seorang Wakil Kepala Sekolah yang bertanggung jawab menyelenggarakan:
1.         Pembagian tugas mengajar
2.         Penyusunan jadwal
3.         Pelaksanaan supervisi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
4.         Penyerahan buku raport
5.         Mengadakan ulangan umum
6.         Mengadakan ulangan harian
7.         Pelaksanaan MGMP
8.         Pelaksanaan KBM
9.         Pembagian perangkat program mengajar
10.     UAS / UAN
a.    Pendaftaran calon peserta
b.    Persiapan pelaksanaan ujian
c.    Pelaksanaan ujian
d.   Penyerahan STTB/DANEM/STK

b. Administrasi Kepegawaian

Merupakan kreativitas yang bersangkutan dengan penggunaan tenaga kerja kependidikan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya terdiri dari dua sumber yaitu guru dan tata usah yang saling  berkepentingan dalam melaksankan tugasnya.
Administrasi kepegawaian yaitu menangani data kepegawaian, yang bertugas :
a. Mencatat nama kepala sekolah, dewan guru, petugas piket, guru BP dan petugas tata usaha.
b. Mencatat dan mempelajari syarat-syarat kepegawaian, penerimaan, pengangkatan, dan kenaikan haji.

c. Administrasi siswa
Administrasi siswa menangani hal-hal berikut :
1. Penerimaan siswa baru (PSB)
a.    Pembentukan panitia
b.    Pendaftaran siswa baru
c.    Pengisian perangkat
d.   Pengumuman yang diterima
e.    Pendaftaran ulang
f.     Pelaporan

2.  MOS (Masa Orientasi Siswa)
a.     Persiapan
b.    Pelaksanaan
c.     Pelaporan
3.  Pembagian kelas
4.  Pembinaan siswa
a.     Pengawasan tata tertib
b.    Penggunaan perpustakaan
c.     Penggunaan laboratorium
5.  Pelaksanaan
6.  Pembentukan pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
7.  Pembinaan kegiatan ektra kulikuler
8.  Upacara bendera
9.  Upacara hari besar Nasional/Agama

d. Administrasi Tata Usaha

Bidang ini ditangani oleh beberapa orang yang tugasnya antara lain :
a. pemeliharaan, perawatan, rehabilitas sarana dan prasarana sekolah
b. mengelolah bidang administrasi sekolah, meliputi :
          1. pengajuan permintaan gaji.
          2. pengajuan dana UDP dan DPP
          3. pengelolaan syarat pertanggung jawaban keuangan.

e. Kegiatan Bagian Sarana dan Prasarana

1.         Perbaikan alat-alat kantor
2.         Pengadaan buku perpustakaan sekolah
3.         Pemeliharaan buku perpustakaan sekolah
4.         Labotorium komputer
5.         Pembangunan WC guru dan siswa
6.         Pengaturan ruang kelas
7.         Usul pengadaan alat-alat penunjang KBM
8.         Pembangunan dan Pemeliharaan gedung
9.         Laporan inventaris
10.     Inventaris sekolah
a.    kantor/kelas
b.    alat dan bahan laboratorium
c.    perpustakaan

f. Kegiatan Bagian Keuangan
1.    Pembuatan daftar gaji
2.    Permintaan gaji
3.    Penyusunan usulan program bantuan BP3
4.    Penyusunan RAPBS
5.    Permintaan uang
6.    Pembukuan uang
7.    Laporan triwulan
8.    Pengawasan (pemerikasaan buku kas dan uang)

g. Kegiatan Bagian Humas.

1.         Hubungan dengan pengurus BP3/penyusunan RAPBS
2.         Rapat pleno BP3
3.         Rapat pengurus BP3
4.         Koordinasi dengan instansi terkait
5.         Pengumpulan sumbangan BP3
6.         Pertemuan rutin dengan pengurus BP3


2.2 Tahap Penyusunan Program Sekolah, Tugas Mengajar Dan Non Mengajar

Tugas praktikan adalah :
1.        Membuat Analisis Pekan Efektif
2.        Membuat ProgramTahunan dan Program Semester
3.        Membuat Silabus
4.        Membuat Rencana Pelaksanaan Pelajaran
5.        Mempersiapkan diri baik fisik maupun mental
6.        Mempersiapkan metode yang sesuai dengan materi pelajaran
7.        Mempersiapkan alat peraga yang diperlukan
8.        Mempersiapkan alat evaluasi (soal-soal) untuk evaluasi
9.        Mempersiapkan materi pelajaran

Sementara praktikan PPL dalam proses belajar mengajar di SMPN 2 Ketapang meliputi kegiatan :
a.       Konsultasi dengan guru pamong
b.      Pengkajian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diperiksa guru pamong
c.       Pelaksanaan KBM sesuai dengan RPP yang dibuat
d.      Membantu guru pamong untuk mengajar di kelas
e.       Konsultasi dengan dosen pembimbing
f.       Konsultasi dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan koordinator kurikulum sebagai koordinator PPL di SMPN 2 Ketapang.

Mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sebagai berikut :
a.       Bel masuk pukul 07.30 WIB. Sebelum bel masuk di isi dengan kegiatan ibadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing siswa secara berjamaah. Bila jam pertama masuk, maka ketua kelas terlebih dahulu menyiapkan kelas dan diwajibkan membaca do’a. 

b.      Mengabsen siswa
c.       Memberikan materi sesuai dengan RPP dan metode yang telah dipersiapkan
d.      Mengisi buku Jurnal
e.       Menutup pelajaran dengan memberikan tugas atau memotivasi dengan nasehat agar siswa lebih giat belajar
f.       Memberikan salam bila jam terakhir berakhir.

a. Tahap Penyusunan Program Kurikuler

Suatu proses pendidikan akan dapat berjalan dengan baik apabila sudah ditentukan langkah-langkah yang akan ditempuh dan tujuan yang akan dicapai. Sebelum melaksanakan latihan mengajar, terlebih dahulu praktikan membuat Program Tahunan dan Program Semester yang bersumber dari GBPP yang diberikan oleh guru pamong, kemudian membuat Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan menggunakan sistem paralel, dimana setiap Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran yang akan disampaikan pada setiap kelas harus disetujui oleh guru pamong terlebih dahulu.

b.Tahap Penyusunan Program Semester

Pada awal pembelajaran untuk jangka waktu satu semester (enam bulan) yang akan dijalani, maka dibuat suatu Program Semester. Pembuatan program ini dimulai dengan menentukan banyaknya pekan efektif dalam satu semester, kemudian menentukan distribusi waktu untuk setiap materi. Selanjutnya menentukan materi yang akan diberikan pada setiap pertemuan dalam setiap minggunya.


c. Tahap Pembuatan Silabus, Sistem Penilaian, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sebelum melaksanakan latihan mengajar, terlebih dahulu praktikan membuat Program Tahunan dan Program Semester yang bersumber dari GBPP yang diberikan oleh guru pamong, kemudian membuat silabus dan Sistem Penilaian dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pembuatan komponen mengajar ini dimaksudkan untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga tujuan-tujuan yang diinginkan tercapai. Kegiatan belajar yang akan dilaksanakan menggunakan sistem paralel, dimana setiap Rencana Pelaksanaa Pembelajaran yang akan disampaikan pada setiap kelas harus disetujui oleh guru pamong terlebih dahulu.
           
2.3 Tahap Pelatihan Mengajar dan Tugas Kependidikan Non Mengajar

a.  Tahap Pelatihan Mengajar dan Tugas-Tugas Pendidik

Sebelum terjun langsung ke dalam kegiatan belajar mengajar, praktikan mengadakan observasi terlebih dahulu, yaitu dengan melihat langsung guru pamong yang sedang mengajar di kelas. Hal ini penting dilakukan oleh praktikan untuk mengetahui dan mempersiapkan diri dalam praktek mengajar nantinya. Praktikan mengamati metode-metode yang digunakan oleh guru pamong ketika mengajar dan bagaimana mengelola kelas. Hal ini untuk mengetahui bagaimana cara dan pelaksanaan dalam proses mencapai tujuan belajar mengajar, agar lebih efektif dan efisien. Selanjutnya praktikan mempersiapkan hal-hal yang diperhatikan setelah mendapatkan petunjuk dan pengarahan dari guru pamong.

b. Tahap Pelatihan Mengajar

     1. Masa Latihan Terbimbing

Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, praktikan dibimbing oleh guru pamong. Guru pamong bertugas membimbing praktikan yaitu membantu merencakan kegiatan belajar mengajar yang berhubungan dengan :
a.         Urutan bahan pelajaran
b.        Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan bahan pelajaran
c.         Evaluasi yang meliputi lama waktu tes dan bentuk soal dan cara penilaian
d.        Mengevaluasi kegiatan mahasiswa dalam latihan pengalaman lapangan berdasarkan pola dan sistem instruksional yang telah ditentukan
e.         Menetapkan penampilan mahasiswa dalam melaksanakan pengalaman lapangan
f.         Menilai penampilan mahasiswa
g.        Memberikan umpan balik atau feedback dalam menyajikan teori pengalaman lapangan
h.        Memberikan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam mengajar seperti :
1.       Keterampilan memulai dan mengakhiri pelajaran
2.       Keterampilan mengelola kelas
3.       Keterampilan bertanya
4.       Keterampilan memberikan penguatan
5.       Keterampilan memberikan materi
6.       Keterampilan menggunakan metode dan media pengajaran

2. Masa Latihan Mandiri

Masa latihan mandiri adalah masa dimana praktikan melaksanakan latihan belajar mengajar secara mandiri (tanpa ditunggui guru pamong). Meskipun sudah mandiri namun dalam kegiatan belajar mengajar tetap dikontrol dan dibimbing oleh guru pamong. Perangkat pembelajaran seperti RPP dan alat peraga tetap dikonsultasikan dengan guru pamong. Hal-hal yang harus dikuasai oleh praktikan dalam masa latihan mandiri adalah :

a. Keterampilan Membuka Pelajaran

Hal ini sangat penting dilakukan sebab akan berpengaruh terhadap siswa. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana siap mental pada diri siswa, menarik perhatian siswa, memotivasi dan memberi acuan untuk menuju kondisi tiap belajar.
b. Keterampilan Menjelaskan

Dalam keterampilan ini, praktikan memberikan penjelasan materi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematis untuk menunjukkan hubungan antara yang sudah dan yang belum dipelajari oleh siswa. Melalui penjelasan, praktikan dapat membimbing siswa untuk dapat memahami, mengatasi kesalahpahaman (misunderstanding) siswa, membantu memecahkan masalah dan membantu proses penalaran siswa.

c. Keterampilan Bertanya

Bertanya merupakan salah satu bentuk upaya untuk memperoleh informasi. Melalui pertanyaan dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa, memusatkan perhatian siswa, mengembangkan aktivitas siswa dan menguji hasil belajar siswa.

d. Keterampilan Memberikan Penguatan

Ini merupakan keterampilan guru untuk merespon tingkah laku siswa. Pemberian penguatan di dalam kelas akan mendorong siswa untuk meningkatkan usahanya dalam kegiatan belajar dan mengembangkan hasil belajarnya. Pemberian penguatan dapat dilakukan secara verbal (dengan kata-kata bagus, betul, tepat) atau juga dengan non verbal (seperti mendekati, menepuk bahu, mengacungkan jempol).
e. Keterampilan Mengadakan Variasi

Hal ini dimaksudkan agar kegiatan belajar mengajar tidak monoton  dan menghindarkan kebosanan sehingga perhatian, minat dan motivasi siswa tidak terganggu. Variasi yang digunakan meliputi pergantian gaya mengajar, media dan pola interaksi di dalam kelas.

f. Keterampilan Mengelola Kelas

Keterampilan praktikan untuk menciptakan dan memelihara atau mengembalikan pada kondisi belajar yang optimal. Dengan keterampilan ini dapat menyadarkan siswa agar bertingkah laku yang sesuai di dalam kelas.

g. Keterampilan Menutup Pelajaran

Merupakan kegiatan yang dilakukan praktikan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang dipelajari, tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan praktikan. Praktikan perlu meningkatkan dan menyimpulkan hal-hal pokok seluruh materi pelajaran yang telah disampaikan, agar siswa memperoleh kejelasan dari tiap-tiap bagian materi. Dalam menutup pelajaran, praktikan juga memberikan post test dan penegasan.

    3. Tahap Pelatihan Tugas-Tugas Pendidik

a. Belajar Mengenal Siswa

Praktikan perlu mengenal siswa dengan :
1.   Mengenal nama siswa
2.   Memperhatikan dan mengenal siswa yang menonjol di dalam kelas    
        mengenai :
      -     Prestasi belajar (terpandai, terbelakang)
                 Prestasi belajar siswa SMPN 2 Ketapang sudah cukup baik
-     Fisik
            Pada umumnya keadaaan fisik siswa SMPN 2 Ketapang  baik  dan  normal

b. Interaksi Sosial

Dengan memperhatikan tingkah laku siswa yang nakal, bandel, pendiam, suka mencari perhatian dan sebagainya, hal tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan dengan siswa. Proses pendekatan ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui :
1.   Kegemarannya
2.   Persoalan-persoalan yang dihadapi siswa
3.   Apa yang diinginkan dalam belajar
Dengan demikian maka praktikan akan merasa mudah dalam pemilihan metode belajar dan proses belajar pun akan berlangsung dengan baik, karena metode yang digunakan sesuai dengan keinginan anak didik. Proses belajar yang efektif akan menentukan hasil belajar siswa.

4. Kegiatan Tambahan
     a. Piket
Mahasiswa praktikan mempunyai tugas piket yang telah ditentukan dalam musyawarah antara praktikan. Bila ada kelas yang mahasiswa praktikannya berhalangan hadir, maka praktikan yang piket bertugas untuk mengisi atau menentukan kegiatan di kelas tersebut. Selain itu juga praktikan yang bertugas piket mengisi di kelas-kelas kosong yang gurunya berhalangan hadir.



















BAB III
HAMBATAN DAN PENANGGULANGANNYA


3.1  Hambatan-Hambatan

Dalam pelaksanaan kegiatan Program Pengalaman Lapangan di SMP Negeri 2 Ketapang  tidak ada hambatan khusus yang memberatkan praktikan, namun ada beberapa hambatan yang bersifat umum yang praktikan temui di lapangan yaitu :
1.      Pembuatan rencana pengajaran dan penetapan waktu pada perangkat pembelajaran, namun hal itu dapat diatasi dengan konsultasi pada guru pamong.
2.      Pada awal mengajar mandiri paktikan kurang dapat mengendalikan kelas. Ini disebabkan selain kondisi psikologis siswa SMP  kelas IX  juga dikarenakan praktikan belum biasa mengelola kelas. Tetapi hambatan ini dapat diatasi dengan memahami karakteristik siswa dan pendekatan persuasif.

a.      Hambatan Teknis

Adapun hambatan-hambatan teknis yang didapati adalah sebagai berikut :
1.      Waktu pelajaran dalam 1 jam yang lebih sedikit, sehingga penyampaian pelajaran kurang optimal.
2.      Terlalu banyak siswa dalam satu kelas, sehingga pembelajaran kadang kurang efektif.
3.      Fasilitas yang dimiliki kurang, sehingga metode yang digunakan dalam pembelajaran kurang variatif.

b.      Hambatan Non-Teknis

Adapun hambatan-hambatan non-teknis yang didapati adalah sebagai berikut :
1.   Ketidaksiapan siswa dalam menerima pelajaran yang akan disampaikan, kadangkala siswa kelihatannya menyimak dan memperhatikan, tetapi setelah diberikan latihan atau tugas nilainya masih rendah.
2.   Siswa kurang memiliki disiplin waktu. Hal ini terlihat dari masih adanya siswa yang datang terlambat atau masuk setelah pelajaran sudah dimulai.
3.   Pada saat guru praktikan mengajar (menyampaikan materi), masih ada siswa yang menunjukan kurang berminat untuk mengikuti pelajaran.

3.2  Penanggulangannya
Adapun cara yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan tersebut adalah sebagai berikut ;
a.    Hambatan Teknis
1.      Lebih mengefisienkan waktu dan memberikan banyak tugas kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas tentang materi yang telah disampaikan agar siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan.
2.      Memberikan sesuatu yang menarik atau timbal balik pada siswa, sehingga meskipun 1 kelas berisi banyak siswa, proses pembelajaran tetap berjalan dengan lancar dan semua siswa dapat memperhatikan dan memahami hal-hal yang telah disampaikan.
3.      Menggunakan metode pembelajaran yang menarik meski kurang variatif namun dibuat agar tidak membosankan.

b.    Hambatan Non-Teknis

1.      Melakukan pendekatan khusus dengan memberikan motivasi dalam mengikuti pelajaran serta memberikan pandangan tentang pentingnya pelajaran, serta menggunakan metode pengajaran yang bervariasi sehingga dapat mencegah kebosanan siswa dalam mengikuti pelajaran.
2.      Memberikan sanksi dan peringatan kepada siswa yang melanggar peraturan dengan memberikan tugas atau latihan-latihan.
3.      Menentukan metode pengajaran yang paling sesuai dengan kondisi kelas.
4.      Berkonsultasi dengan Guru pamong mengenai metode dan model mengajar yang sebaiknya digunakan terhadap siswa, kemudian disesuaikan dengan kemampuan praktikan dalam memvariasi metode mengajar.





                                                                                                       
BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan

Setelah berakhirnya kegiatan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan yang bertempat di SMP Negeri 2 Ketapang dirasakan sangat memberikan manfaat secara nyata dalam pembentukan seorang guru yang mempunyai keahlian dan kualitas sesuai dengan profesinya nanti.

Dalam Pengalaman dan data yang diperoleh selama mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) selama kurang lebih tiga bulan, praktikan dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain :
1.      Program Pengalaman Lapangan adalah sebagai wadah bagi calon guru untuk membina pengalaman. Calon guru dikenalkan pada profesinya, dalam segala permasalahan yang dihadapi dengan sebenarnya sehingga dapat diharapkan menjadi guru yang professional.
2.      Para praktikan dapat menerapkan teori-teori yang didapatkan di bangku kuliah tentang proses dan interaksi belajar mengajar. Secara nyata para praktikan dapat merasakan beban tugas dan tanggung jawab seorang guru yang tidak hanya mengajar, akan tetapi juga mendidik secara moral, mental dan spiritual.
3.      Seorang guru dituntut dapat realitas dan kreatif dalam memberikan materi yang akan diberikan kepada siswa sesuai dengan kebutuhan dan latar belakang siswa. Peranan dewan guru dan BP sangat membantu siswa dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi baik sekolah maupun di luar sekolah. Pemahaman seorang guru terhadap siswanya sangat diperlukan demi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
4.      Program pengalaman lapangan sangat bermanfaat, bagi mahasiswa karena merupakan suatu wadah untuk melatih diri dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
5.      Bagi perguruan tinggi yang mencetak calon-calon guru, maka PPL dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan kurikulum perguruan tinggi tersebut untuk menghasilkan guru-guru yang berkualitas.
6.      Pelaksanaan program lapangan di SMP Negeri 2 Ketapang dapat berjalan dengan baik, antara mahasiswa PPL dan Guru Pamong, DPL, dewan guru lainnya, petugas perpustakaan, staf  TU, staf  BK, karyawan dan siswa-siswi SMP  Negeri 2 Ketapng.






4.2 Saran

Untuk meningkatkan serta memantapkan mutu dari pelaksanaaan PPL mahasiswa yang akan datang, penulis mempunyai saran sebagai berikut:
1.  Saran kepada DPL
Sebaiknya jadwal untuk mengunjungi sekolah tempat mahasiswa PPL ditambah, sehingga mahasiswa PPL dapat dengan mudah berkonsultasi langsung mengenai masalah-masalah yang dihadapi dan dapat memberikan pengarahan-pengarahan serta bimbingan kepada mahasiswa selama mengikuti kegiatan PPL.

2.  Saran kepada Pengelola PPL
Pemilihan tempat PPL lebih diperhatikan demi keberhasilan dan kualitas yang dicapai oleh praktikan setelah melaksanakan kegiatan PPL.

3.  Saran kepada Sekolah
a.   Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler serta kegiatan intrakurikuler yang telah berjalan.
b.  Menciptakan suasana kerjasama yang harmonis diantara semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan PPL agar kegiatan ini dapat berjalan baik dan lancar.
c.   Hendaknya seluruh warga SMP Negeri 2 Ketapang  selalu menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan sekolah untuk menunjang kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.






DAFTAR PUSTAKA





Tim penyusun. 2005. Panduan Praktek Lapangan (PPL)
            Universitas Lampung. Bandar Lampung

Helda. 2006. Laporan PPL SMP Negeri 16 Bandar Lampung
            Universitas Lampung