BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar-Dasar Pelaksanaan PPL
Program Pengalaman Lapangan ( PPL ) merupakan
salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa, baik
mencakup latihan mengajar maupun tugas kependidikan di luar mengajar secara terbimbing, terpadu dan terarah. Dengan demikian dapat memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan
sebagai pendidik atau pengajar.
Dasar kegiatan PPL Mahasiswa FKIP Universitas
Lampung adalah sebagai berikut :
- Keputusan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 039 / U /1086
tentang konsep keterpaduan dalam penanganan tenaga kependidikan.
- Dalam
rangka peningkatan kualitas calon pendidik yang merupakan produk output
dari FKIP.
- Program
Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan intrakulikuler dalam bentuk mata
kuliah wajib dengan bobot 4 sks.
1.2 Latar Belakang PPL
Pendidikan merupakan faktor utama dalam
pengembangan dan pembangunan bangsa. Suatu bangsa dapat dikatakan maju apabila
pendidikan warga negaranya sudah memadai, sehingga dapat mengikuti perkembangan
ilmu dan teknologi yang semakin lama semakin canggih. Pendidikan merupakan bidang yang sangat vital bagi kemajuan suatu negara tertentu. Karena pendidikan merupakan titik tolak dalam membantu
mengembangkan sikap suatu bangsa. Bahkan hal yang paling mendasar sejatinya ada
dalam suatu lingkup yang bernama pendidikan ini.
Oleh karena itu masalah pendidikan di Indonesia
mendapatkan perhatian yang serius dan besar dari pemerintah, yaitu dalam hal
ini Departemen Pendidikan dan Pariwisata. Mengingat faktor pendidikan merupakan
kebutuhan yang mendasar bagi negara dan masyarakat kita, maka lembaga
pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar serta dituntut untuk selalu
meningkatkan mutu pendidikannya. Lembaga itu tentu saja harus ada perangkatnya
supaya dapat berjalan dengan baik, dan salah satu
perangkat terpentingnya adalah guru atau pendidik.
Sejalan dengan hal tersebut, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendiikan Universitas Lampung sebagai salah satu lembaga yang mencetak
mahasiswa-mahasiswa untuk menjadi guru yang kelak akan mengelola suatu lembaga
pendidikan di negara kita, mengambil peranannya untuk
mendidik calon guru yang professional. Untuk mewujudkan hal
tersebut, maka perlu bagi setiap calon guru mempunyai pengalaman nyata dalam
hal mengajar, meskipun pengalaman nyata ini sekarang dikenal dengan istilah
Program Pengalaman Lapangan (PPL). Tentunya program ini mempunyai visi dan misi yang jelas, terutama bagi
calon-calon guru.
Melalui program ini para mahasiswa praktikan
memperoleh pengalaman langsung dalam dunia pendidikan. Mereka melakukan proses
pembelajaran di sekolah. Tidak hanya pendidikan kurikuler tetapi sekaligus
ekstrakurikuler. Para
mahasiswa praktikan ini juga dapat langsung bersosialisasi dengan lingkungan
pendidikan di tempat mengajarnya. Pada akhirnya melalui program ini diharapkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendiikan Universitas Lampung mampu mengeluarkan dan
mencetak calon-calon guru yang lebih professional, berkualitas dan kelak
benar-benar bisa membantu memajukan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan lulusan
perguruan tinggi khususnya dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan,
pemerintah telah membuat suatu kebijaksanaan tentang adanya Program Pengalaman
Lapangan (PPL) bagi calon guru. Kebijaksanaan ini merupakan kegiatan yang wajib
dilaksanakan dalam upaya memperluas wawasan profesi sehingga dapat menunjang
terciptanya guru yang professional.
1.3 Pengertian PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah
satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
yang mencangkup seluruh latihan mengajar dan tugas-tugas kependidikan lain yang
dibimbing secara intensif dengan harapan dapat memenuhi profesi pengajaran. PPL
bagi mahasiswa FKIP unila merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu program semester dalam kurikulum, yang merupakan program
pelatihan mahasiswa untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang telah didapatkan selama mengikuti perkuliahan serta
pengalaman lapangan pribadi kepada bidang tugas kependidikan yang sesungguhnya.
Program Pengalaman Lapangan terdiri atas dua
kegiatan utama yaitu kegiatan observasi di sekolah dengan tujuan agar mahasiswa
mengenal dan memahami lingkungan sekolah dan program-program sekolah.
Tahapan-tahapan itu antara lain meliputi:
1. Observasi pengenalan lapangan, berupa
pengenalan fisik sekolah, lingkungan sekolah, interaksi sosial lingkungan
pendidikan serta interaksi antar guru dengan siswa .
2. Latihan keterampilan terbatas.
3. Latihan kependidikan (mengajar) secara
mandiri maupun terbimbing, latihan ini antara lain meliputi :
a.
Belajar
mengajar atau mengadakan interaksi KBM.
b.
Belajar
mengenal siswa sebagai subjek didik yang kompleks.
c.
Belajar
mengenal pengelolaan sekolah baik administrasi pendidikan maupun
organisasi-organisasi sekolah.
d.
Belajar
interaksi sosial dengan para guru dan seluruh staf pada suatu lembaga
pendidikan agar pengalaman dan ilmu mengajar dapat kita
1.4 Maksud dan Tujuan PPL
Maksud dan Tujuan Program Pengalaman Lapangan (PPL
) adalah :
- Menerapkan
dan mempraktikan teori–teori yang telah didapatkan oleh mahasiswa di bangku kuliah secara langsung, kepada anak didik di
sekolah.
- Untuk
membentuk profesionalisme guru dan tenaga kerja pendidik menjalankan
tugas-tugasnya di sekolah.
- Untuk
membentuk tenaga kerja pendidik yang memiliki sasaran calon pribadi
pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai,
sikap, dan pola tingkah laku, dan dapat menggunakan dalam menyelenggarakan
praktik tersebut baik di dalam maupun di luar sekolah.
1.5 Sasaran PPL
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan program ini adalah agar
mahasiswa calon guru menjadi pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat
pengetahuan, kompetensi, nilai, sikap atau tingkah laku yang diperlukan untuk
menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai guru serta dapat menggunakan segenap
kemampuannya sebagai pendidik baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
luar sekolah .
Menjalani tugas profesi sebagai guru pada zaman informasi yang serba cepat,
aktif, dan global saat ini dan dimasa yang akan datang,
tidak lagi cukup hanya mengandalkan pengetahuan teorotis yang diperoleh di
bangku kuliah. Guru dan calon guru juga dituntut untuk selalu memajukan dan
memutakhirkan pengetahuannya melalui berbagai cara dan wadah yang tersedia.
Tanpa itu maka guru akan ditinggalkan oleh siswa-siswanya .
1.6 Ruang Lingkup PPL
PPL FKIP Universitas Lampung Semester Ganjil di SMP Negeri 2 Keetapang dilaksanakan terhitung sejak 9 Juli sampai 21 September 2012. Melalui PPL ini, mahasiswa tidak
hanya melakukan praktek mengajar di kelas, melainkan terlibat juga dalam
segenap kegiatan penyelenggaraan sekolah.
Mahasiswa diharapkan mengetahui dan mempelajari
sistem administrasi dan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS),
kegiatan belajar mengajar, kegiatan ekstrakulikuler, bimbingan dan
penyuluhan/konseling, ketatausahaaan, pengelolaaan perpustakaaan, pengelolaaan
laboratorium, dan sebagainya.
1.7 Tempat dan Waktu
Pelaksanaan PPL
Kegiatan PPL berlangsung pada semester genap tahun
pelajaran 2012/2013 di SMP Negeri 2 Ketapang mulai dari tanggal 9 Juli sampai 21 September 2012. dengan rincian sebagai berikut :
a.
Masa Observasi/
Orientasi : 9 Juli – 15 Juli 2012
b.
Latihan Terbimbing : 16 Juli – 12 Agustus 2012
c. Latihan Mandiri : 13 Agustus – 16 September 2012
d. Ujian : 17 September – 20 September
2012
BAB
II
PELAKSANAAN
KEGIATAN PPL
2.1 Tahap Observasi
Untuk memperoleh data dan gambaran mengenai
pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) di SMPN 2 Ketapang, maka salah satu cara yang ditempuh
adalah dengan mengadakan pengamatan secara langsung. Tahap observasi ini
dilakukan pada awal pelaksanaan kegiatan PPL tanggal 9 Juli - 15
Juli 2012
2.1.1 Sejarah Berdirinya Sekolah
SMP Negeri 2 Ketapang adalah salah
satu sekolah Negeri yang berlokasi di Desa Tridharmayoga Kecamatan Ketapang
Kabupaten Lampung Selatan. Keberadaannya didirikan berdasarkan keinginan dan
kebutuhan masyarakat lingkungan dan pamong setempat untuk bersama-sama
meningkatkan mutu pendidikan yang kedepannya berharap dapat mewujudkan
masyarakat untuk maju bersama.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, SMP Negeri 2 Ketapang sebagai lembaga penyelengaraan pendidikan di
Tingkat Sekolah Menengah Pertama terus melakukan berabagai upaya untuk
mendukung program pemerintah tersebut. Upaya tersebut antara lain dengan terus
memotivasi tenaga pengajar yang ada, meningkatkan pengetahuan dan pengalaman
mereka, memancing partisipasi masyarakat melalui orang tua/wali siswa serta
terus berupaya memperbaiki fasilitas belajar yang ada.
SMP Negeri 2 Ketapang berdiri pada tanggal 16 September 2003 dan sampai
saat ini sudah 5 kali mengalami pergantian kepemimpinan dan Alhamdulillah eksis
dalam meningkatkan mutu pendidikan yang berpola pada kegiatan belajar mengajar
aktif. Eksistensi SMP Negeri 2 Ketapang semakin tumbuh mengikuti perkembangan
dunia pendidikan, terlebih setelah tenaga pengajar dan Kepala Sekolahnya
mengikuti kegiatan Penataran dan pelatihan-pelatihan sehingga proses kegiatan
belajar mengajar berjalan dengan baik.
Sebagaimana sekolah yang lain, SMP Negeri 2 Ketapang mengalami pergantian
kepemimpinan, antara lain sebagai berikut :
1. Dari tahun 2003 s.d. 2007 di pimpin oleh
Bapak SUDE,A.Md.Pd
2. Dari tahun 2007 s.d. 2009 dipimpin oleh
Bapak Drs. I KETUT SUDANTA
3. Dari tahun 2009 s.d. 2010 dipimpin oleh Bapak NAWAWI,S.Pd
4. Dari Tahun 2010 s.d 2011 dipimpin
oleh Bapak I GDE DHARMA,S.S
5. Dari Tahun 2011 s/d sekarang dipimpin oleh
Bapak SUDE,S.Pd.Sag
2.1.2 Visi, dan Misi SMP N 2 Ketapang
2.1.2.1 Visi SMP N 2 Ketapang
Visi SMP N 2 Ketapang
yaitu : Bertaqwa, Berprestasi, Berbudaya (3B)
2.1.2.2
Misi SMP Negeri 2 Ketapang
Dalam usahanya menciptakan calon penerus bangsa yang memiliki kualitas
yang baik, SMP N 2 Ketapang memiliki misi
sebagai berikut :
● Melaksanakan kegiatan
Ibadah menurut Agama dan Kepercayaan masing –
masing.
● Melakasanaan KBM secara efektif, untuk
meningkatkan nilai UN 0,25
setiap tahun.
● Mendorong para siswa untuk mengenal
dirinya sehingga berkembang secara
optimal.
2.1.3 Situasi dan Kondisi Sekolah
Situasi dan kondisi SMP N 2
Ketapang secara umum adalah sebagai berikut:
2.1.3.1 Letak dan
Kondisi Sekolah
SMP N 2 Ketapang
terletak di Jalan Lintas Timur Desa
Tri Dharma Yoga Kecamatan Ketapang Lampung Selatan. Gedung sekolah cukup strategis karena terletak
tidak jauh dari jalan raya dan suasana belajar dapat berlangsung dengan baik. SMP N 2 Ketapang saat ini dipimpin oleh Bapak Sude, S.Pd.S.Ag. Adapun
wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum ialah Bapak I Gde Dharma, SS. dan
Kesiswaan ialah Bapak I Gede Sudanta S.Pd..
2.1.3.2 Fasilitas Fisik
SMP
N 2 Ketapang mempunyai enam lokal
kelas yang digunakan sebagai tempat belajar mengajar dan juga terdapat berbagai
sarana pendukung yang lainnya. Fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan
belajar mengajar di SMP N
2 Ketapang antara lain adalah sebagai berikut:
Fasilitas yang mendukung
pelaksanaan proses belajar mengajar di SMPN 2 Ketapang adalah sebagai berikut:
1.
Ruang belajar / kelas sebanyak 6 ruang
2.
Ruang kepala sekolah sebanyak 1 ruang
3.
Ruang wakil kepala sekolah sebanyak 1 ruang
4.
Ruang guru sebanyak 1 ruang
5.
Ruang TU sebanyak 1 ruang
6.
Ruang perpustakaan sebanyak 1 ruang
7.
Ruang tamu sebanyak 1 ruang
8.
Ruang Laboratorium Komputer sebanyak 1 ruang
9.
Ruang OSIS dan Pramuka sebanyak 1 ruang
10. Ruang
Laboratorium IPA sebanyak 1 ruang
11. Ruang Gudang
sebanyak 1 ruang
12. Ruang WC Guru
sebanyak 2 ruang
13. Ruang WC siswa
sebanyak 4 ruang
14. Ruang Kantin
sebanyak 5 ruang
15. Musholla sebanyak 1 ruang
16. Pura sebanyak 1 ruang
17. Parkir sebanyak
2 area
Disamping itu SMP Negeri 2 Ketapang memiliki sarana olahraga, lapangan basket,
lapangan bola voli, lapangan sepak bola yang semuanya beroperasi dengan baik.
2.1.4 Pengenalan Keadaan Sekolah
Siswa yang belajar di SMP N 2 Ketapang terdiri
dari berbagai suku dan agama, akan tetapi mayoritas beragama Hindu.
Dilihat dari latar belakang dan pekerjaan orang tua mereka secara sosiologis
termasuk dalam golongan menengah ke bawah, dan hanya sebagian kecil yang berasal dari golongan ekonomi menengah ke
atas.
Saat ini jumlah siswa-siswi SMP N 2 Ketapang
adalah siswa yang terdiri dari siswa laki-laki dan siswa perempuan. Adapun
jumlah siswa untuk setiap kelas adalah sebagai berikut:
Kelas VII : 71 siswa
Kelas VIII : 58 siswa
Kelas IX : 43 siswa
Jumlah bangku per kelas rata-rata 35 – 40 buah,
sedangkan jumlah rata-rata siswa dalam satu kelas adalah 20 – 40 siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler
merupakan pendukung kegiatan intrakurikuler yang pengelolaannya melibatkan
unsur-unsur yang ada di sekolah seperti, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
Guru, Wali Kelas, dan pihak OSIS. Kegiatan ekstrakurikuler SMP N 2 Ketapang dilaksanakan di luar jam pelajaran agar tidak
mengganggu kegiatan intrakurikuler di sekolah.
2.1.5 Observasi Tugas dan Peranan Kepala Sekolah
SMPN 2 Ketapang dipimpin oleh Sude, S.pd. S.Ag. yang sekaligus sebagai penanggung jawab pelaksanan proses
belajar mengajar. Dalam
tugasnya kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah antara lain:
- I Gde Dharma Ss. sebagai wakil kepala sekolah urusan kurikulum
- I Gede Sudanta S.Pd. sebagai wakil kepala sekolah urusan kesiswaan.
Adapun tugas-tugas kepala sekolah antara lain:
1. Sebagai pimpinan sekolah diantaranya:
·
Menyusun
rencana
·
Mengorganisasikan
kegiatan sekolah
·
Melaksanakan
pengawasan
·
Mengambil
keputusan
·
Mengatur
proses belajar mengajar
·
Mengatur
administrasi
·
Mengatur
organisasi intra sekolah
·
Mengatur
hubungan sekolah dengan masyarakat dunia luar
- Sebagai
administrator kepala sekolah menyelenggarakan;
a. Administrasi statis
·
Administrasi
Kurikulum
·
Administrasi
Kesiswaan
·
Administrasi
personalia
·
Administrasi
keuangan
·
Administrasi
Perlengkapan
·
Administrasi
Ketata Usahaan
·
Administrasi
Humas
b. Administrasi Dinamis
·
Perencanaan
·
Pengorganisasian
·
Pengarahan
·
Pengoordinasian
·
Pengawasan
c. Kepemimpinan
·
Menetapkan
kebijakan
·
Memimpin
rapat
·
Mengambil
keputusan
·
Mengarahkan
dan menugaskan
d. Hubungan masyarakat
·
Kerjasama
dengan komite sekolah
·
Orang
tua siswa
·
Masyarakat
luas
·
Instansi/institusi
terkait
·
Dunia
usaha
- Sebagai
supervisor, melakukan supervisi dengan dibantu staf yaitu;
·
Kunjungan
kelas dalam kegiatan belajar mengajar persemester
·
Pengarah/penasehat
serta pengawas pelaksanaan komite sekolah
·
Pembina
pelaksana kegiatan perpustakaan
·
Pembina
kegiatan perkantoran
·
Pembina
kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan kstrakurikuler
·
Pembina
kegiatan Wawasan Wiyata Mandala
2.1.6 Observasi
Tugas dan Peranan Guru Pamong
Untuk pelaksanaan tugas guru SMP Negeri 2 Ketapang
didukung oleh guru-guru. Secara umum para guru telah dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Hal ini
dapat dilihat dari jarangnya kelas yang kosong pada jam pelajaran sekolah yang
sedang berlangsung, meskipun ada guru yang berhalangan hadir, tugas tersebut
dapat diisi oleh guru piket harian. Dengan demikian kegiatan belajar mengajar
di sekolah dapat berlangsung dengan
baik.
Selain melaksanakan tugas mengajar, guru pamong
juga bertugas memberikan pengarahan serta bimbingan kepada mahasiswa PPL
tentang pelaksanaan perencanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang
berhubungan dengan :
1.
Urutan bahan pelajaran
2. Alokasi waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu bahan pengajaran
3.
Program semester
4. Membuat dan menyusun silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran
5. Mengevaluasi kegiatan mahasiswa PPL
berdasarkan sistem instrusional yang telah ditetapkan
6. Menentukan kegiatan mahasiswa PPL serta
memberikan laporan kepada Kepala Sekolah tentang aktivitas mahasiswa PPL
7.
Evaluasi waktu ulangan, bentuk soal, dan cara penilaian
8.
Memberiakn penilaian yang objektif terhadap pelaksanaan
PPL
Berikut
nama-nama guru pamong yang membantu kegiatan PPL Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMP
Negeri 2 Ketapang .
No
|
Mahasiswa
|
NPM
|
Prodi
|
Pembimbing
|
1
|
Putu Mariyanto
|
0913033090
|
Sejarah
|
Nurul
Qomariah, SE.
|
2
|
Made Puja
Satyawan
|
0913024102
|
Biologi
|
Muhyin
|
3
|
I Putu Brama A.
D.
|
0913022009
|
Fisika
|
Muhyin
|
4
|
Rika Meiliana
Tohar
|
0913021061
|
Matematika
|
Sude, S.Pd. S.Ag.
|
5
|
Made Setia
Harini
|
0853024026
|
Biologi
|
Muhyin
|
6
|
Agatha Diah Anggraeni
|
0913051002
|
Penjaskes
|
Sahli
|
7
|
Apriadi Widodo
S.
|
0913031029
|
Ekonomi
|
Nurul Qomariah, SE.
|
8
|
Anastasia Asih
K.
|
0913043001
|
Kesenian
|
Supadma
|
9
|
I Gusti Made
Astawa
|
0913023043
|
Kimia
|
Muhyin
|
10
|
Ni Made
Mulyasari
|
0913041048
|
B.Indonesia
|
Eko Sutrisno S.Pd
|
11
|
Debora Noviana
S.
|
0913034023
|
Geografi
|
Nurul Qomariah, SE.
|
2.1.7 Observasi Keadaan Sekolah dan Hubungan Dengan
Teman Sejawat
Jumlah mahasiswa Universitas Lampung yang
mengikuti PPL di SMPN 2
Ketapang ini terdiri atas 11 orang mahasiswa yaitu :
Tabel
1. Nama Rekan Sejawat
No
|
Mahasiswa
|
NPM
|
Proram
studi
|
1
|
Putu Mariyanto
|
0913033090
|
Sejatah
|
2
|
Made Puja
Satyawan
|
0913024102
|
Biologi
|
3
|
I Putu Brama A.
D.
|
0913022009
|
Fisika
|
4
|
Rika Meiliana
Tohar
|
0913021061
|
Matematika
|
5
|
Made Setia
Harini
|
0853024026
|
Biologi
|
6
|
Agatha Diah
Anggraeni
|
0913051002
|
Penjaskes
|
7
|
Apriadi Widodo
S.
|
0913031029
|
Ekonomi
|
8
|
Anastasia Asih
K.
|
0913043001
|
Kesenian
|
9
|
I Gusti Made
Astawa
|
0913023043
|
Kimia
|
10
|
Ni Made
Mulyasari
|
0913041048
|
B.Indonesia
|
11
|
Debora Noviana
S.
|
0913034023
|
Geografi
|
Dari semua jumlah peserta PPL yang ada di SMPN
2 Ketapang memiliki latar belakang
disiplin ilmu yang berbeda. Dengan demikian ada kemungkinan belum mengenal
antara mahasiswa satu dengan yang lainnya.
Dalam rangka pelaksanaan PPL ini diperlukan suatu
jalinan kerjasama yang baik, bantuan dan dukungan kerjasama yang baik antara
rekan sejawat dapat turut membantu dalam penyelesaian permasalahan selama
berlangsungnya PPL. Dalam pelaksanaan PPL ini, hubungan antara praktikan yang
satu dengan praktikan yang lain berlangsung harmonis. Sesama praktikan saling
membantu dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi, baik dalam
menghadapi tingkah laku siswa maupun masalah lain selama kegiatan PPL. Dalam
penyelesaian setiap masalah selalu berusaha menggunakan jalan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
2.1.8 Observasi Hubungan dengan Siswa
Kondisi keadaan siswa SMPN 2 Ketapang terdiri dari berbagai suku yang berasal
dari daerah sekitar, sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani dan
buruh. Dalam keseharian pengawasan orang
tua kurang, hal ini ditandai dengan hari-hari pada saat kegiatan belajar
mangajar sedang berlangsung terdapat beberapa siswa yang terkena sanksi karena
sering tidak masuk sekolah dan banyak persoalan lainnya, tetapi hal ini dapat
ditangani oleh guru yang bersangkutan dengan cara memberi sangsi dan
peringatan.
Secara umum, siswa di SMPN 2 Ketapang ini ramah dan memiliki sopan santun terhadap para guru dan karyawan
sekolah.
2.1.9. Observasi Kegiatan Administrasi Sekolah
a.
Administrasi Kurikulum
Merupakan adminstrasi untuk
mengatur kegiatan dalam belajar mengajar baik dari siswa maupun dari guru yang
memberikan materi pelajaran berdasarkan GBPP yang berlaku.
Administrasi kurikulum yang
ditangani oleh seorang Wakil Kepala Sekolah yang bertanggung jawab
menyelenggarakan:
1.
Pembagian tugas mengajar
2.
Penyusunan jadwal
3.
Pelaksanaan
supervisi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
4.
Penyerahan buku raport
5.
Mengadakan ulangan umum
6.
Mengadakan ulangan harian
7.
Pelaksanaan MGMP
8.
Pelaksanaan KBM
9.
Pembagian perangkat program mengajar
10.
UAS / UAN
a.
Pendaftaran calon peserta
b.
Persiapan pelaksanaan ujian
c.
Pelaksanaan ujian
d.
Penyerahan STTB/DANEM/STK
b. Administrasi Kepegawaian
Merupakan kreativitas yang
bersangkutan dengan penggunaan tenaga kerja kependidikan dalam suatu kerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya terdiri dari dua sumber yaitu
guru dan tata usah yang saling
berkepentingan dalam melaksankan tugasnya.
Administrasi kepegawaian yaitu
menangani data kepegawaian, yang bertugas :
a.
Mencatat nama kepala sekolah, dewan guru, petugas piket, guru BP dan petugas
tata usaha.
b.
Mencatat dan mempelajari syarat-syarat kepegawaian, penerimaan, pengangkatan,
dan kenaikan haji.
c. Administrasi siswa
Administrasi siswa menangani
hal-hal berikut :
1. Penerimaan siswa baru (PSB)
a.
Pembentukan panitia
b.
Pendaftaran siswa baru
c.
Pengisian perangkat
d.
Pengumuman yang diterima
e.
Pendaftaran ulang
f.
Pelaporan
2. MOS (Masa Orientasi Siswa)
a.
Persiapan
b.
Pelaksanaan
c.
Pelaporan
3. Pembagian kelas
4. Pembinaan siswa
a.
Pengawasan tata tertib
b.
Penggunaan perpustakaan
c.
Penggunaan laboratorium
5. Pelaksanaan
6. Pembentukan pengurus OSIS (Organisasi Siswa
Intra Sekolah)
7. Pembinaan kegiatan ektra kulikuler
8. Upacara bendera
9. Upacara hari besar Nasional/Agama
d. Administrasi Tata Usaha
Bidang ini ditangani oleh
beberapa orang yang tugasnya antara lain :
a. pemeliharaan, perawatan,
rehabilitas sarana dan prasarana sekolah
b. mengelolah bidang
administrasi sekolah, meliputi :
1. pengajuan permintaan gaji.
2. pengajuan dana UDP dan DPP
3. pengelolaan syarat pertanggung
jawaban keuangan.
e. Kegiatan Bagian Sarana dan Prasarana
1.
Perbaikan alat-alat kantor
2.
Pengadaan buku perpustakaan sekolah
3.
Pemeliharaan buku perpustakaan sekolah
4.
Labotorium komputer
5.
Pembangunan WC guru dan siswa
6.
Pengaturan ruang kelas
7.
Usul
pengadaan alat-alat penunjang KBM
8.
Pembangunan dan Pemeliharaan gedung
9.
Laporan inventaris
10.
Inventaris sekolah
a.
kantor/kelas
b.
alat dan bahan laboratorium
c.
perpustakaan
f. Kegiatan Bagian Keuangan
1.
Pembuatan daftar gaji
2.
Permintaan gaji
3.
Penyusunan usulan program bantuan BP3
4.
Penyusunan RAPBS
5.
Permintaan uang
6.
Pembukuan uang
7.
Laporan triwulan
8. Pengawasan (pemerikasaan buku kas dan
uang)
g. Kegiatan
Bagian Humas.
1.
Hubungan
dengan pengurus BP3/penyusunan RAPBS
2.
Rapat pleno BP3
3.
Rapat pengurus BP3
4.
Koordinasi dengan instansi terkait
5.
Pengumpulan sumbangan BP3
6.
Pertemuan rutin dengan pengurus BP3
2.2 Tahap Penyusunan Program Sekolah, Tugas Mengajar Dan Non Mengajar
Tugas praktikan adalah :
1.
Membuat
Analisis Pekan Efektif
2.
Membuat
ProgramTahunan dan Program Semester
3.
Membuat
Silabus
4.
Membuat
Rencana Pelaksanaan Pelajaran
5.
Mempersiapkan
diri baik fisik maupun mental
6.
Mempersiapkan
metode yang sesuai dengan materi pelajaran
7.
Mempersiapkan
alat peraga yang diperlukan
8.
Mempersiapkan
alat evaluasi (soal-soal) untuk evaluasi
9.
Mempersiapkan
materi pelajaran
Sementara praktikan PPL dalam proses belajar
mengajar di SMPN 2
Ketapang meliputi kegiatan :
a. Konsultasi dengan guru pamong
b. Pengkajian Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk diperiksa guru pamong
c. Pelaksanaan KBM sesuai dengan RPP yang
dibuat
d. Membantu guru pamong untuk mengajar di
kelas
e. Konsultasi dengan dosen pembimbing
f. Konsultasi dengan kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, dan koordinator kurikulum sebagai koordinator PPL di SMPN
2 Ketapang.
Mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
sebagai berikut :
a. Bel masuk pukul 07.30 WIB. Sebelum bel masuk di isi dengan
kegiatan ibadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing siswa secara berjamaah. Bila jam pertama masuk, maka
ketua kelas terlebih dahulu menyiapkan kelas dan diwajibkan membaca do’a.
b. Mengabsen siswa
c. Memberikan materi sesuai dengan RPP dan
metode yang telah dipersiapkan
d. Mengisi buku Jurnal
e. Menutup pelajaran dengan memberikan tugas
atau memotivasi dengan nasehat agar siswa lebih giat belajar
f. Memberikan salam bila jam terakhir
berakhir.
a. Tahap Penyusunan Program Kurikuler
Suatu proses pendidikan akan dapat berjalan dengan
baik apabila sudah ditentukan langkah-langkah yang akan ditempuh dan tujuan
yang akan dicapai. Sebelum melaksanakan latihan mengajar, terlebih dahulu
praktikan membuat Program Tahunan dan Program Semester yang bersumber dari GBPP
yang diberikan oleh guru pamong, kemudian membuat Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kegiatan belajar mengajar yang akan
dilaksanakan menggunakan sistem paralel, dimana setiap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan disampaikan pada
setiap kelas harus disetujui oleh guru pamong terlebih dahulu.
b.Tahap Penyusunan Program Semester
Pada awal pembelajaran untuk jangka waktu satu
semester (enam bulan) yang akan dijalani, maka dibuat suatu Program Semester.
Pembuatan program ini dimulai dengan menentukan banyaknya pekan efektif dalam
satu semester, kemudian menentukan distribusi waktu untuk setiap materi.
Selanjutnya menentukan materi yang akan diberikan pada setiap pertemuan dalam
setiap minggunya.
c. Tahap Pembuatan Silabus, Sistem Penilaian, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Sebelum melaksanakan latihan
mengajar, terlebih dahulu praktikan membuat Program Tahunan dan Program
Semester yang bersumber dari GBPP yang diberikan oleh guru pamong, kemudian
membuat silabus dan Sistem Penilaian dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Pembuatan komponen mengajar ini dimaksudkan untuk lebih mengefektifkan
pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga tujuan-tujuan yang diinginkan
tercapai. Kegiatan belajar yang akan dilaksanakan menggunakan sistem paralel,
dimana setiap Rencana Pelaksanaa Pembelajaran yang akan disampaikan pada setiap
kelas harus disetujui oleh guru pamong terlebih dahulu.
2.3 Tahap Pelatihan Mengajar dan Tugas
Kependidikan Non Mengajar
a.
Tahap Pelatihan Mengajar dan Tugas-Tugas Pendidik
Sebelum terjun langsung ke dalam kegiatan belajar
mengajar, praktikan mengadakan observasi terlebih dahulu, yaitu dengan melihat
langsung guru pamong yang sedang mengajar di kelas. Hal ini penting dilakukan
oleh praktikan untuk mengetahui dan mempersiapkan diri dalam praktek mengajar
nantinya. Praktikan mengamati metode-metode yang digunakan oleh guru pamong
ketika mengajar dan bagaimana mengelola kelas. Hal ini untuk mengetahui
bagaimana cara dan pelaksanaan dalam proses mencapai tujuan belajar mengajar, agar
lebih efektif dan efisien. Selanjutnya praktikan mempersiapkan hal-hal yang
diperhatikan setelah mendapatkan petunjuk dan pengarahan dari guru pamong.
b. Tahap Pelatihan Mengajar
1.
Masa Latihan Terbimbing
Dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar, praktikan dibimbing oleh guru pamong. Guru pamong bertugas
membimbing praktikan yaitu membantu merencakan kegiatan belajar mengajar yang
berhubungan dengan :
a.
Urutan
bahan pelajaran
b.
Waktu
yang diberikan untuk menyelesaikan bahan pelajaran
c.
Evaluasi
yang meliputi lama waktu tes dan bentuk soal dan cara penilaian
d.
Mengevaluasi
kegiatan mahasiswa dalam latihan pengalaman lapangan berdasarkan pola dan
sistem instruksional yang telah ditentukan
e.
Menetapkan
penampilan mahasiswa dalam melaksanakan pengalaman lapangan
f.
Menilai
penampilan mahasiswa
g.
Memberikan
umpan balik atau feedback dalam
menyajikan teori pengalaman lapangan
h.
Memberikan
keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam mengajar seperti :
1. Keterampilan memulai dan mengakhiri
pelajaran
2. Keterampilan mengelola kelas
3. Keterampilan bertanya
4. Keterampilan memberikan penguatan
5. Keterampilan memberikan materi
6. Keterampilan menggunakan metode dan media
pengajaran
2. Masa
Latihan Mandiri
Masa latihan mandiri adalah
masa dimana praktikan melaksanakan latihan belajar mengajar secara mandiri
(tanpa ditunggui guru pamong). Meskipun sudah mandiri namun dalam kegiatan
belajar mengajar tetap dikontrol dan dibimbing oleh guru pamong. Perangkat
pembelajaran seperti RPP dan alat peraga tetap dikonsultasikan dengan guru pamong.
Hal-hal yang harus dikuasai oleh praktikan dalam masa latihan mandiri adalah :
a. Keterampilan Membuka
Pelajaran
Hal ini sangat penting
dilakukan sebab akan berpengaruh terhadap siswa. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
menciptakan suasana siap mental pada diri siswa, menarik perhatian siswa,
memotivasi dan memberi acuan untuk menuju kondisi tiap belajar.
b. Keterampilan Menjelaskan
Dalam keterampilan ini,
praktikan memberikan penjelasan materi secara lisan yang diorganisasikan secara
sistematis untuk menunjukkan hubungan antara yang sudah dan yang belum
dipelajari oleh siswa. Melalui penjelasan, praktikan dapat membimbing siswa
untuk dapat memahami, mengatasi kesalahpahaman (misunderstanding) siswa,
membantu memecahkan masalah dan membantu proses penalaran siswa.
c. Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan salah satu
bentuk upaya untuk memperoleh informasi. Melalui pertanyaan dapat membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu siswa, memusatkan perhatian siswa, mengembangkan
aktivitas siswa dan menguji hasil belajar siswa.
d. Keterampilan Memberikan
Penguatan
Ini merupakan keterampilan
guru untuk merespon tingkah laku siswa. Pemberian penguatan di dalam kelas akan
mendorong siswa untuk meningkatkan usahanya dalam kegiatan belajar dan
mengembangkan hasil belajarnya. Pemberian penguatan dapat dilakukan secara
verbal (dengan kata-kata bagus, betul, tepat) atau juga dengan non verbal
(seperti mendekati, menepuk bahu, mengacungkan jempol).
e. Keterampilan Mengadakan
Variasi
Hal ini dimaksudkan agar
kegiatan belajar mengajar tidak monoton
dan menghindarkan kebosanan sehingga perhatian, minat dan motivasi siswa
tidak terganggu. Variasi yang digunakan meliputi pergantian gaya mengajar,
media dan pola interaksi di dalam kelas.
f. Keterampilan Mengelola
Kelas
Keterampilan praktikan untuk
menciptakan dan memelihara atau mengembalikan pada kondisi belajar yang
optimal. Dengan keterampilan ini dapat menyadarkan siswa agar bertingkah laku
yang sesuai di dalam kelas.
g. Keterampilan Menutup
Pelajaran
Merupakan kegiatan yang
dilakukan praktikan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang
dipelajari, tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan praktikan.
Praktikan perlu meningkatkan dan menyimpulkan hal-hal pokok seluruh materi
pelajaran yang telah disampaikan, agar siswa memperoleh kejelasan dari
tiap-tiap bagian materi. Dalam menutup pelajaran, praktikan juga memberikan
post test dan penegasan.
3. Tahap Pelatihan Tugas-Tugas Pendidik
a. Belajar
Mengenal Siswa
Praktikan perlu mengenal siswa
dengan :
1. Mengenal nama siswa
2. Memperhatikan dan mengenal siswa yang
menonjol di dalam kelas
mengenai :
-
Prestasi belajar (terpandai, terbelakang)
Prestasi belajar siswa SMPN 2 Ketapang sudah cukup baik
- Fisik
Pada umumnya keadaaan fisik siswa
SMPN 2 Ketapang baik
dan normal
b. Interaksi
Sosial
Dengan memperhatikan tingkah
laku siswa yang nakal, bandel, pendiam, suka mencari perhatian dan sebagainya,
hal tersebut dapat dilakukan melalui pendekatan dengan siswa. Proses pendekatan
ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui :
1. Kegemarannya
2. Persoalan-persoalan yang dihadapi siswa
3. Apa yang diinginkan dalam belajar
Dengan demikian maka praktikan
akan merasa mudah dalam pemilihan metode belajar dan proses belajar pun akan
berlangsung dengan baik, karena metode yang digunakan sesuai dengan keinginan
anak didik. Proses belajar yang efektif akan menentukan hasil belajar siswa.
4.
Kegiatan Tambahan
a.
Piket
Mahasiswa praktikan mempunyai
tugas piket yang telah ditentukan dalam musyawarah antara praktikan. Bila ada
kelas yang mahasiswa praktikannya berhalangan hadir, maka praktikan yang piket
bertugas untuk mengisi atau menentukan kegiatan di kelas tersebut. Selain itu
juga praktikan yang bertugas piket mengisi di kelas-kelas kosong yang gurunya
berhalangan hadir.
BAB III
HAMBATAN DAN PENANGGULANGANNYA
3.1 Hambatan-Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan Program Pengalaman
Lapangan di SMP Negeri 2 Ketapang tidak ada hambatan khusus yang
memberatkan praktikan, namun ada beberapa hambatan yang bersifat umum yang
praktikan temui di lapangan yaitu :
1. Pembuatan rencana pengajaran dan penetapan
waktu pada perangkat pembelajaran, namun hal itu dapat diatasi dengan konsultasi
pada guru pamong.
2. Pada awal mengajar mandiri paktikan kurang
dapat mengendalikan kelas. Ini disebabkan selain kondisi psikologis siswa SMP
kelas IX juga dikarenakan praktikan belum biasa
mengelola kelas. Tetapi hambatan ini dapat diatasi dengan memahami
karakteristik siswa dan pendekatan persuasif.
a. Hambatan Teknis
Adapun hambatan-hambatan teknis yang didapati
adalah sebagai berikut :
1.
Waktu
pelajaran dalam 1 jam yang lebih sedikit, sehingga penyampaian pelajaran kurang
optimal.
2.
Terlalu
banyak siswa dalam satu kelas, sehingga pembelajaran kadang kurang efektif.
3.
Fasilitas
yang dimiliki kurang, sehingga metode yang digunakan dalam pembelajaran kurang
variatif.
b. Hambatan Non-Teknis
Adapun hambatan-hambatan non-teknis yang didapati
adalah sebagai berikut :
1. Ketidaksiapan
siswa dalam menerima pelajaran yang akan disampaikan, kadangkala siswa
kelihatannya menyimak dan memperhatikan, tetapi setelah diberikan latihan atau
tugas nilainya masih rendah.
2. Siswa
kurang memiliki disiplin waktu. Hal ini terlihat dari masih adanya siswa yang
datang terlambat atau masuk setelah pelajaran sudah dimulai.
3. Pada
saat guru praktikan mengajar (menyampaikan materi), masih ada siswa yang
menunjukan kurang berminat untuk mengikuti pelajaran.
3.2 Penanggulangannya
Adapun cara yang dilakukan untuk menanggulangi
hambatan tersebut adalah sebagai berikut ;
a.
Hambatan Teknis
1. Lebih mengefisienkan waktu dan memberikan
banyak tugas kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas tentang materi yang
telah disampaikan agar siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan.
2. Memberikan sesuatu yang menarik atau
timbal balik pada siswa, sehingga meskipun 1 kelas berisi banyak siswa, proses pembelajaran tetap berjalan dengan lancar dan semua siswa dapat
memperhatikan dan memahami hal-hal yang telah disampaikan.
3. Menggunakan metode pembelajaran yang
menarik meski kurang variatif namun dibuat agar tidak membosankan.
b.
Hambatan Non-Teknis
1. Melakukan pendekatan khusus dengan
memberikan motivasi dalam mengikuti pelajaran serta memberikan pandangan
tentang pentingnya pelajaran, serta menggunakan metode pengajaran yang
bervariasi sehingga dapat mencegah kebosanan siswa dalam mengikuti pelajaran.
2. Memberikan sanksi dan peringatan kepada siswa yang melanggar peraturan dengan memberikan
tugas atau latihan-latihan.
3. Menentukan metode pengajaran yang paling
sesuai dengan kondisi kelas.
4. Berkonsultasi dengan Guru pamong mengenai
metode dan model mengajar yang sebaiknya digunakan terhadap siswa, kemudian
disesuaikan dengan kemampuan praktikan dalam memvariasi metode mengajar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah berakhirnya kegiatan pelaksanaan Program
Pengalaman Lapangan yang bertempat di SMP Negeri 2 Ketapang
dirasakan sangat memberikan manfaat secara nyata dalam pembentukan seorang guru
yang mempunyai keahlian dan kualitas sesuai dengan profesinya nanti.
Dalam Pengalaman dan data yang diperoleh selama
mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) selama kurang lebih tiga bulan,
praktikan dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain :
1. Program Pengalaman Lapangan adalah sebagai
wadah bagi calon guru untuk membina pengalaman. Calon guru dikenalkan pada
profesinya, dalam segala permasalahan yang dihadapi dengan sebenarnya sehingga
dapat diharapkan menjadi guru yang professional.
2. Para praktikan dapat menerapkan
teori-teori yang didapatkan di bangku kuliah tentang proses dan interaksi
belajar mengajar. Secara nyata para praktikan dapat merasakan beban tugas dan
tanggung jawab seorang guru yang tidak hanya mengajar, akan tetapi juga
mendidik secara moral, mental dan spiritual.
3. Seorang guru dituntut dapat realitas dan
kreatif dalam memberikan materi yang akan diberikan kepada siswa sesuai dengan
kebutuhan dan latar belakang siswa. Peranan dewan guru dan
BP sangat membantu siswa dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi baik
sekolah maupun di luar sekolah. Pemahaman seorang guru terhadap siswanya sangat
diperlukan demi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
4. Program pengalaman lapangan sangat
bermanfaat, bagi mahasiswa karena merupakan suatu wadah untuk melatih diri dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran
baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
5. Bagi perguruan tinggi yang mencetak
calon-calon guru, maka PPL dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan kurikulum
perguruan tinggi tersebut untuk menghasilkan guru-guru yang berkualitas.
6. Pelaksanaan program lapangan di SMP Negeri
2 Ketapang dapat berjalan
dengan baik, antara mahasiswa PPL dan Guru Pamong, DPL, dewan guru lainnya,
petugas perpustakaan, staf TU, staf BK, karyawan dan siswa-siswi SMP Negeri 2 Ketapng.
4.2 Saran
Untuk meningkatkan serta memantapkan mutu dari pelaksanaaan PPL mahasiswa
yang akan datang, penulis mempunyai saran sebagai berikut:
1. Saran kepada DPL
Sebaiknya jadwal untuk mengunjungi sekolah tempat
mahasiswa PPL ditambah, sehingga mahasiswa PPL dapat dengan mudah berkonsultasi
langsung mengenai masalah-masalah yang dihadapi dan dapat memberikan
pengarahan-pengarahan serta bimbingan kepada mahasiswa selama mengikuti
kegiatan PPL.
2. Saran kepada Pengelola PPL
Pemilihan tempat PPL lebih diperhatikan demi
keberhasilan dan kualitas yang dicapai oleh praktikan setelah melaksanakan
kegiatan PPL.
3. Saran kepada Sekolah
a. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler
serta kegiatan intrakurikuler yang telah berjalan.
b. Menciptakan suasana kerjasama yang
harmonis diantara semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung
dalam kegiatan PPL agar kegiatan ini dapat berjalan baik dan lancar.
c. Hendaknya seluruh warga SMP Negeri 2
Ketapang selalu menjaga ketertiban dan
kebersihan lingkungan sekolah untuk menunjang kelancaran Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Tim penyusun. 2005. Panduan Praktek Lapangan (PPL)
Universitas Lampung.
Bandar Lampung
Helda. 2006. Laporan PPL SMP Negeri
16 Bandar Lampung
Universitas Lampung