Sunday, March 4, 2012

Valentino Rossi Masih Yakin Bisa Kembali ke ‘Puncak’


Valentino Rossi tidak berputus asa untuk memulai episode baru pada season dan era yang baru di kelas MotoGP setelah mengalami mimpi buruk pada tahun pertamanya bergabung ke dalam tim Ducati dengan menyelesaikan musim 2011 yang alot tanpa satupun kemenangan.

Berbagai permasalahan menghantam tim yang bermarkas di Bologna, Italia tersebut. Motor Desmosedici GP11 yang terkesan liar menjadi sukar ditaklukkan oleh kedua pembalap mereka, Valentino Rossi dan Nicky Hayden.

Menuntaskan problem yang dimiliki oleh Ducati setali tiga uang dengan mencari jarum di tumpukan jerami. Kehilangan feeling pada front-end ataupun problem understeer merupakan dua hal utama dari daftar panjang permasalahan yang dikeluhkan oleh para rider Ducati, tertutama Valentino Rossi yang masih beradaptasi dengan tunggangan barunya tersebut.


Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyiasati problema tersebut agar dapat tampil lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan dengan rival-rival mereka, salah satunya adalah melalui update motor ke versi GP11.1 dan mulai meng-install alumunium frame.

Akan tetapi terobosan yang telah dirancang oleh Ducati tersebut tak kunjung menghasilkan output seperti yang diharapkan, sehingga berbagai upgrade melalui sejumlah tes privat dilakukan oleh Ducati demi mengejar hasil nyata untuk sekaligus bersiap menghadapi kompetisi pada musim 2012.

Selain bereksperimen dengan desain motor yang sedemikian rupa hingga mampu memecahkan permasalahan yang dialami oleh dua rider mereka, Valentino Rossi juga melakukan observasi pada riding style-nya demi menjinakkan motor yang dipakainya untuk mendapatkan output yang maksimal. Hal ini dikarenakan gaya balap VR46 ditengarai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja Desmosedici.

Namun berbagai perubahan maupun terobosan yang dilakukan Ducati sejauh ini masih menyisakan permasalahan yang sama. Ditambah lagi dengan ketiadaan dewi fortuna menambah panjang catatan DNF Valentino Rossi dengan berbagai kecelakaan yang menambah suram paddock Ducati.

The Doctor menjelaskan bahwa permasalahan yang ia rasakan sudah eksis sejak dirinya melakukan uji coba pada tes akhir musim di Valencia pada tahun 2010 lalu. Pembalap yang akan menginjak usia 33 tahun pada Februari 2012 yang akan datang tersebut mengatakan, ”Saya segera bisa memahami kalau motor ini punya permasalahan yang tidak sesuai dengan gaya balap terbaik saya. Biasanya kelebihan saya adalah pada saat pengereman dan memasuki tikungan, sedangkan ketika saya membalap di atas motor Ducati, hal-hal tersebut berubah menjadi titik kelemahan kami.

“Saya tidak bisa merasakan front-end pada motor, juga posisi saya saat membalap tidak pas. Sayangnya semua permasalahan ini masih tetap ada setelah kami melakukan beberapa modifikasi. Mungkin modifikasi yang telah kami lakukan tidak tepat.”

Walau masih menghadapi permasalahan yang sama dan terpaut gap 1,5 detik dari pabrikan Honda saat off-season test di Valencia beberapa tempo yang lalu, Valentino Rossi tetap merasa percaya diri untuk bisa kembali merambah persaingan di depan pada saat MotoGP untuk pertama kalinya memasuki era 1000cc. Keyakinan tersebut diperkuat oleh keoptimisan Jerry Burgess dan orang-orang di balik paddock Ducati yang bersiap menghadapi musim yang diprediksi akan menyuguhkan peta persaingan yang tak jauh berbeda ketimbang jalannya musim 2011.

Jika pada saat tes pra-musim di Sepang pada 31 Januari-2 Februari mendatang Ducati belum bisa mendiagnosa permasalahan mereka yang sesungguhnya dan tak mampu memberikan resep yang ampuh untuk mengobati penyakit kronis yang diderita pada saat pengembangan motor Ducati GP12, bisa menjadi indikasi ‘game over’ cerita perkawinan Valentino Rossi dan Ducati.

Akankah Valentino Rossi dan Ducati membalikkan keadaan dan mampu berjaya di musim 2012? Dan mampukah Valentino Rossi bisa tersenyum lepas tanpa menyangga pekerjaan rumah yang selama ini hampir membuatnya putus asa?