Tuesday, November 22, 2011

Laporan Praktikum Gerak Refleks pada Manusia

Refleks adalah suatu respon organ efektor (otot atau kelenjar) yang bersifat otomatis atau tanpa sadar, terhadap suiatu stimulus rtertentu. Respon tersebut melibatkan suatu rantai yang terdiri atas sekurang-kurangnya dua neuron, membentuk suatu busur reeflkeksa (reflex are). Dua neuron penting dalm suatu busur reflex adalah neuron aferen, sensori atau reseptor dan neuron eferen motoris atau efektor. Umumnya diantara neuron reseptor dan neuron efektor. Meskipun reflex dapat melibatkan berbagai bagian otak dan system saraf otonom, refleks yang paling sederhana adalah refleks spinal. Suatu refleks spinal yang khas adalah refleks rentang ( strets refleks) yang digambarkan dengan pemukulan ligamentum patella (suatu tendon) sehingga melibatkan otot lutut terentang.
Refleks rentang memainkan sesuatu peranba penting namun agak sederhana dalam pereilaku. Suatu otot rentang dan bereaksi dengan berkontraksi. Mesin refleks rentang memberikan mekanisme pengendalian yang teratur dengan baik yang mengarahkan kontraksi otot-otot antagonis dan secara terus-menerus memonitor keberhasilan dengan perintah-perintah dari otak yang diteruskan dan dengan cepat mampu melakukan penyesuaian (Campbell, 2002).
Berdasarkan fungsinya, sel neuron dapat dibedakan menjadi 4 Bagian:
Neuron sensorik (nouron aferen) yauitu sel saraf yang bertugas
Ø menyampaikan rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Neuron memiliki dendrit yang berhubungan dengan reseptor (penerima rangsangan) dan neurit yang berhubungan dengan sel saraf lainnya.
·         Neuron Motorik (nouronaferen), yaitu sel saraf yang berfungsi untukØ menyampaikan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke saraf efektor. Dendrit menerima impuls dari akson neoron lain sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor.
·         Neuron konektor adalah sel saraf yang bertugas menghubungkan antara neuron yang satu dengan yang lainnya.
·          Neuron ajustor, yaitu sel saraf yang bertugas menghubungkan neuronØ sensorik dan neuron motorik yang terdapat di dalam sumsum tulang belakang atau di otak (Idel, 2000).
Refleks pada dasarnya merupakan suatu respon dalam rangka mengelak dari suatu rangsangan yang dapat membahayakan atau mencelakakan. Ciri refleks adalah respon yang berlangsung cepat atau tidak disadari oleh yang bersangkutan. Reflex semacam ini dinamakan reflex bawaan yang pusatnya pada sumsum tulang belakang. Impuls saraf berasal dari reseptor dibawa oleh sareaf eferen yang bersifat sensorik, menuju ke system sarf pusat, yaitu sumsum tulang belakang. Di sum-sum tulang belakang, impuls di transfer oleh neuron asesori dari neuron sensori ke neuron motorik. Dari neuron motorik impuls di alirkan melalui sarf motorik ke efektor.

Jika dilihat dari bentuk atau aksi yang ditimbulkan, reflex memiliki berbagai karakteristik , yaitu dapat diramalkan, mempunyai tujuan tertentu, memiliki reseptor tertentu, mempunyai periode laten, spontan dan tidak dapat dipelajari, berfungsi sebagai pelindung dan pengatur, serta periode latin akan lama pada respon yang terus  menerus sehingga akan menimbulkan kelelehan.ada beberapa jenis macam reflex, yaitu reflex spinal, medulla, cerebral,superficial, miotatik, dan reflex visceral. Reflex sebagai integrasi sinapmemiloiki bagian-bagian antara lain serabut saraf sensorik-saraf spinal akar dorsalis-interneuron-saraf akar ventralis-serabut motorik. Antar satu serabut satu dengan serabut lainnya sudahb tentu memiliki hubungan integrasi. Dalam integrasi antar ujung-ujung saraf dalam sinaps tersebut ada tiga hal yang dimunculkan, yaitu:
1.    Summasi
Terdiri atas sum-sum tenporal yang berupa pengulangan impalas untuk dapat menimbulkan respon summasi spiasial.




2.    Fasilitas
Merupakansuatu proses poenambahan eksitasi pada hubungan sinaps yang tidak memperlihatkan adanay summasi respon elektrik. Pada kondisi ini potensial pada portsinapsis akan meningkat.
3.    Inhibitor
Adalah proses penghambatan respon pada organ efektor. Jika dilihat dari mekanisme jalannya rangsangan, stimulus memiliki bentuk sinaps inhibitor (menghambat) dan sinapos eksitator 9 mempercepat). Misalnya stimulus dengan sinaps inhibitor adalah saat relaksasi sebagai respon adanya stimulus, sedangkan contoh sinaps eksikator adalah saat otot kontraksi sebagai respon adanya stimulus. Bentuk ke dua respon pada anggota badan yang sama disebut dengan hambatan resiprikal.
Dilihat dari bentuk reaksi atau aksi yang ditimbulkan refleks memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      dapat diramalkan, respon yang ditimbulkan karena adanya rangsangan yang berulang-ulang akan sama.
2.      mempunyai tujuan tertentu, refleks sangat berfungsi sebagai kelangsungan hidup suatu organisme.
3.      refleks memiliiki reseptor tertentu, dengan kata lain setiap rangsangan akan menimbulkan respon namun terbentuknya respon ini hanya pada efektor tertentu.
4.       refleks mempunyai periode laten, adanya waktu antara stimulus dan mulai terjadinya respon pada efektor.
5.      spontan dan tidak dipelajari
6.      berfungsi sebagai pelindungdan pengatur
7.      periode laten akan lama pada respon yang terus meneruskan sehingga akan mengakibatkan timbulnya kelelahan (Widiastuti, 2002).
Gerak refleks ialah gerakan pintas ke sumsum tulang belakang. Ciri refleks adalah respon yang terjadi berlangsung dengan cepat dan tidak disadari. Sedangkan lengkung refleks adalah lintasan terpendek gerak refleks. Neuron konektor merupakan penghubaung antara neuron sensorik dan neuron motorik. Jika neuron konektor berada di otak,maka refleksnya disebut refleks otak. Jika terletak di susmsum tulang belakang, maka refleksnya disebut refleks tulang belakang.
Pada saat diberikan cubitan frekuensi kecil, kaki katak akan bergerak-gerak seperti meronta. Namun apabila cubitan dengan frekuensi kuat maka kaki katak akan mengejang.Apabila rangsangan dengan kekuatan tertentu diberikan kepada membran sel saraf, membran akan mengalami perubahan elektrokimia dan perubahan fisiologis. Perubahan tersebut berkaitan dengan adanya perubahan permeabilitas membran yang menyebabkan terjadinya permiabel tehadap Na+ dan sangat kurang permiabel terhadap K+ (Soewolo,1994).


Beberapa Metode Pemeriksaan Refleks
a. Refleks kornea ,Kapas yang telah di sediakan, di gulung menjadi bentuk selinder halus. Orang coba menggerakan bola mata ke lateral yaitu dengan melihat ke salah sisi tanpa menggerakan kepala. Sentuhlah dengan hatai-hati sisi kontralateral kornea dengan kapas. Respon yang terjadi berupa kedipan mata secara cepat.
b. Refleks cahaya, Cahaya senter yang dijatuhkan pada pupil salah satu mata orang coba. Respon yang terjadi berupa konstriksi pupil homolateral dan kontra lateral.
c. Refleks periost radialis, Lengan orang coba setengah ditleksikan pada sendi siku dan tangan sedikit dipronasikan. Ketuk periosteum pada ujung distal os radii. Respon yang terjadi pada orang coba berupa fleksi lengan bawah pada siku dan supinasi tangan.Pada percobaan ini terlihat adanya refleks yang terjadi pada orang coba.
d. Refleks periost ulnaris, Lengan bawah setengah difleksikan pada sendi siku dan tangan antara pronasi dan supinasi. Ketuk pada periost prosessus stiloideus. Respon yang terjadi yaitu berupa pronasi tangan.Pada orang coba pada saat praktikum terlihat adanya refleks tersebut.
e. Knee Pess Refleks (KPR), Pada percobaan ini orang coba duduk pada tempat yang agak tinggi sehingga kedua tungkai akan tergantung bebas atau oarang coba berbaring terlentang dengan fleksi tungkai pada sendi lutut. Ketuk tendo patella dengan hammer sehingga terjadi ekstensi tungkai disertai kontraksi otot kuadriseps.
f. Achilles pess refleks, Tungkai orang coba difleksikan pada sendi lutut dan kaki didorsofleksikan, ketuk tendo achilles, sehingga terjadi plantar fleksi dari kaki dan kontaraksi gastroknemius.
g. Refleks biseps, Lengan orang coba setenganh di fleksikan pada sendi siku. Ketuk pada tendo otot biseps akan menyebabkan fleksi lengan pada siku dan tampak kontraksi otot biseps.
h. Refleks triseps, Lengan bawah difleksikan pada sendi siku dan sedikit dipronasikan. Ketukan pada tendo otot triseps 5 cm di atas siku, ini akan menyebabkan ekstensi lengan dan kontarksi otot triseps.
i. Withdrwal Refleks, Lengan orang coba diletakkan di atas meja dalam keadaan ekstensi. Tunggu pada saat orang coba tidak melihat saudara, tusuklah dengan hati-hati dan cepat kulit lengan dengan jarum sntik steril, sehalus mungkin agar tidak melukai orang coba. Respon yang terjadi berupa fleksi lengan tersebut menjauhi stimulus.
(infokedokteran.com/referat-kedokteran/neurologi/mengenali-berbagai-gerak-refleks-pada-manusia.html)


Untuk lebih lengkapnya Download disini